Radio Komersial vs Radio Komunitas
RADIO KOMERSIAL DAN RADIO KOMUNITAS
Berbicara mengenai radio, tentu tidak bisa dilepaskan dari stasiun
radio itu sendiri. Stasiun radio merupakan tempat di mana siaran radio disusun,
disiarkan, dan kemudian disebarluaskan kepada masyarakat dalam bentuk acara
atau siaran tertentu. Setiap stasiun memiliki acara dan siaran tersendiri,
sesuai dengan tujuan dari stasiun radio tersebut. Ada yang memfokuskan siaran
pada siaran musik, berita, ataupun informasi. Selain memiliki acara yang
berbeda, setiap stasiun radio memiliki frekuensi tersendiri dalam jangkauan
wilayah tertentu.
Dalam perkembangannya, stasiun-stasiun radio menjurus pada dua jenis
stasiun (McDonald, 2017):
A. Stasiun
radio komersial
Stasiun radio komersial merupakan stasiun radio
yang beroperasi menggunakan dana atau keuntungan yang didapatkan dari penjualan
iklan. Seperti sebutannya, stasiun radio ini lebih berbau bisnis. Dan untuk
mendapatkan keuntungan, mereka harus memiliki banyak pendengar dan berbagai
macam iklan. Selain itu, stasiun radio komersial cenderung untuk mengejar
rating siaran agar mendapatkan popularitas dan keuntungan yang semakin banyak.Maka, siaran radio komersial memiliki
kecenderungan pada jenis siaran dan segmentasi pendengar tertentu. Seperti,
radio yang mengarah pada anak muda akan berfokus pada siaran musik ataupun
siaran yang santai dan fresh, sedangkan radio yang memfokuskan pada kalangan
dewasa akan berfokus pada siaran berita atau informasi terkini. Contohnya
adalah Radio Geronimo, Best FM, Prambors, dan Merapi Indah.
Namun, karena mengejar rating dan keuntungan,
siaran radio komersial cenderung monoton dan terbatas dengan tujuan untuk
mempertahankan pendengar setianya. Selain itu, stasiun radio komersial harus
bersaing dengan stasiun radio lainnya, terutama dengan stasiun radio komersial
lainnya yang jumlahnya relatif banyak. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2016
terdapat sekitar 1967 stasiun, baik itu radio komersial maupun non-komersial
(Yuniarto, 2017).
B. Stasiun
radio komunitas
Stasiun
radio berikutnya adalah stasiun radio komunitas. Berbeda dengan stasiun radio
komersial, stasiun radio komunitas tidak semata-mata mengejar keuntungan.
Keberadaan stasiun radio komunitas sendiri ditujukan untuk membantu mencapai
tujuan dan cita-cita dari komunitas tersebut, serta untuk memperlancar
pertukaran informasi dan komunikasi antar anggota komunitas maupun dengan
komunitas lain (Arnaldo, dalam Fraser dan Estrada, 2001). Siarannyapun berbau
dengan semangat dan tujuan dari suatu komunitas, yang membuat hanya anggota
komunitas tertentu dan sebagian kecil dari pendengar yang dapat memahami dengan
baik siaran radio tersebut. Contohnya adalah RAPI, KOMPAK, dan Marsinah FM.
Jika
dibandingkan dengan stasiun radio komersial, jumlah stasiun radio komunitas
bisa dibilang jauh lebih kecil. Hal ini karena kehadiran radio komunitas
ditentukan oleh kebutuhan dari komunitas itu sendiri. Jika dirasa perlu, maka
komunitas dapat membentuk suatu stasiun radio. Namun bila tidak, maka kehadiran
radio komunitas tidak akan dianggap penting di dalam komunitas tersebut. Selain
itu, radio komunitas mengandalkan dana operasional dari dana yang ada dari
komunitas yang mengampu.
Karena
tidak terlalu mengincar keuntungan, stasiun radio komunitas jarang menerima
iklan dalam jumlah besar. Namun, terdapat berbagai macam acara yang disiarkan,
tergantung pada kebutuhan komunitas. Banyaknya acara juga dikarenakan stasiun
radio komunitas cenderung tidak terlalu mempermasalahkan rating yang
didapatkan.
Di
Indonesia terdapat Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), sebagai komunitas
besar yang menaungi dan menampung stasiun radio komunitas di Indonesia.
Menurut
situs PlanetaryGroup.com, bagi para musisi yang hendak memulai karirnya,
disarankan untuk memulainya dari stasiun radio komunitas. Kenapa? Selain karena
biayanya lebih murah daripada stasiun radio komersial, pendengar radio
komunitas cenderung memiliki selera musik yang sama, dan stasiun radio
komunitas dianggap lebih open minded dibandingkan dengan radio
komersial.
Memang siaran radio komersial dan komunitas memiliki perbedaan yang
cukup signifikan, baik dari tujuan dan kreativitas. Namun kehadiran dua jenis
stasiun tersebut sangat berpengaruh di dalam masyarakat, sebagai bukti
kebebasan masyarakat dalam berpendapat dan berekspresi. Kehadiran mereka juga
membuktikan bahwa radio merupakan alat komunikasi yang masih digemari walaupun
saat ini terdapat berbagai macam alat komunikasi lain.
Sumber :
Mtimde, L., Bonin, M., Maphiri, N., Nyamaku, K. (1998). What is
Community Radio?. Panos: AMARC Africa
Fraser, C., Estrada, S,R. (2001). Community Radio Handbook.
Diakses dari http://www.unesco.org/webworld/publications/community_radio_handbook.pdf
JRKI. (2007). Tentang JRKI. Diakses dari
https://jrki.wordpress.com/about/
McDonald, H. (2017). Commercial VS Non-Commercial Radio.
Diakses dari https://www.thebalance.com/commercial-radio-versus-non-commercial-radio-2460809
Planetary Group. (2016). Commercial VS Non-Commercial Radio.
Diakses dari
https://www.planetarygroup.com/music-promotion-guide/stations-right/
Yuniarto, T. (2017). Siaran Radio Tetap Mengudara. Diakses dari
https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20170426/281728384406527
Komentar
Posting Komentar